Penyakit yang satu ini
memberikan dampak kecacatan dan kematian pada peringkat teratas, dan
pada saat ini dikenal sebagai momok menakutkan, tentu tiada lain dan
tiada bukan adalah Stroke. Kondisi serangan mendadak pada otak (brain
attack) adalah ciri khasnya. Tentu hal ini menjadi teramat penting
untuk diwaspadai, mengingat dampak lanjutan yang ditimbulkan. Tidak
terkecuali siapapun, dapat menjadi sasaran penyakit ini. Karenanya,
kali ini Tim Redaksi melakukan wawancara dengan d
r S
Saunderajen, SpS, Msi, Med -Spesialis Saraf di RS Meilia Cibubur
mengenai hal tersebut. Simak hasil diskusinya mengenai Stroke berikut
ini:
Apa itu Stroke dan
penjelasan singkatnya?
Kondisi stroke adalah situasi dimana terjadi timbulnya defisit
neurologik yang mendadak sebagai akibat dari adanya gangguan
peredaran darah otak. Problem ini terkait dengan terganggunya
kebutuhan untuk penyediaan darah ke otak yang menyebabkan kematian
sel otak karena distribusi oksigen dan glukosa tidak dapat
didistribusikan ke otak.
Bagaimana kondisi
defisit Neurologik itu dirasakan?
Berkenaan
dengan apa yang dirasakan oleh penderita, hal ini dapat dibagi
menjadi 3 bagian yang saling berkait, diantaranya dalam fungsi
motorik, fungsi sensibilitas dan keseimbangan.
Dalam penjelasan yang sederhana untuk fungsi keseimbangan terjadi
penurunan kesadaran dalam waktu sekejap dan dapat berujung pada
kondisi koma.
Sedangkan dampaknya pada fungsi motorik terbentuk dalam wujud
kelumpuhan, dimana gejala yang paling awal disadari oleh pasien
adalah kelumpuhan separuh badan, wajah yang tidak simetris dan
kesulitan dalam berbicara secara jelas. Pada sisi lain, untuk fungsi
sensibilitas ada situasi seperti mati rasa, baal (kulit serasa
tebal), pingsan (black out) hingga terjadinya kebutaan.
Apa
yang menyebabkan Stroke dan defisit Neurologik itu terjadi?
Secara
umum, hal tersebut dikarenakan adanya perubahan pada pembuluh darah,
atau dikenal sebagai aterosklerosis.
Hal ini membuat gangguan pada sistem peredaran darah ke otak, dimana
terdapat 2 jenis kategori yaitu Stroke Non
Hemoragik
(terdapat sumbatan) maupun Stroke Hemoragik
(pendarahan) dengan lokasi yang terdapat pada fungsi otak secara
keseluruhan.
Terdapat berapa
Tingkatan dari Serangan Stroke?
Sebagaimana
fase perjalanan penyakit Stroke, maka terdapat tingkatan dari
serangan sementara hingga permanent. Dimulai dengan TIA
(Transient Ischemic Attack)
dimana kondisi defisik neurologik akan menghilang dalam waktu kurang
dari 24 jam. Kemudian dapat berupa RIND
(Reversible Insufficiency Neurological Deficits)
yang umumnya akan menghilang dalam waktu 14 hari (2 minggu). Sampai
pada puncaknya adalah Completed Stroke
dengan dampak yang bersifat menetap.
Apa yang menjadi
pemicu dan faktor resiko dari Stroke?
Banyak
hal, namun biasanya digolongkan menjadi 2 bagian besar yakni faktor
resiko yang tak dapat dimodifikasi seperti usia, jenis kelamin, ras
atau etnik sedangkan faktor resiko yang dapat dimodifikasi antara
lain adalah: Hipertensi,
Penyakit Jantung, Diabetes Melitus, Hiperkolesterolemia, merokok,
alkoholik, pengunaan narkotika, kegemukan berlebihan (obesitas).
Khusus untuk Jantung, disamping penyakit jantung koroner yang dapat
menjadi faktor resiko dari Stroke adalah problem gangguan irama
jantung, gangguan katup jantunjg dan gagal jantung.
Seberapa besar
faktor resiko tersebut menjadi pemicu dan penyebab Stroke?
Untuk hal tersebut perlu dipahami dalam korelasi yang ilmiah
berdasarkan hasil penelitian, dan dapat diterangkan seperti ini: bila
Anda merokok maka nilai faktor resiko relatif atas potensi Stroke
adalah 2x, sedangkan bila memilik problem Diabetes maka resiko
relatif berkisar 2-4x, bila terdapat problem Hipertensi maka nilai
resiko relatif bertambah menjadi 6x dan pada akhirnya bila pernah
menderita Stroke sebelumnya maka nilai resiko realtifnya berkali
lipat menjadi 10x.
Dengan begitu maka yang harus dimaknai adalah penanganan atas Stroke
perlu dilakukan secara komprehensif, agar dapat mengatasi masalah
terkait lainnya yang menjadi sumber penyebab terjadinya Stroke.
Kiranya sebaiknya
pencegahan yang dilakukan seperti apa?
Tidak terdapat hal yang spesifik dalam pencegahannya, namun yang
terpenting adalah melakukan penguasaan atas faktor resiko atau
dikenal sebagai istilah Primary and Secondary Prevention. Hal ini
termasuk diantaranya perubahan gaya hidup yang sehat, perbaikan
mental dari stress serta tentu pengobatan medis.
Apakah masih
terdapat harapan dari Resiko Stroke?
Yang perlu dipahami adalah stroke bisa terjadi kapan saja, namun yang
perlu kita lakukan adalah menghindari faktor resiko yang menjadi
pemicu dan penyebab. Oleh karena itu disebutkan bahwa mencegah stroke
adalah berfokus pada pencegahan terjadinya.
Nah, pemahaman akan stroke beserta dengan resikonya tentu menjadi
sebuah modal dasar untuk bertekad dalam mencegah. Disamping itu perlu
ada lingkungan yang mendukung, seoerti perhatian terhadap penderita
maupun tetap memberikan semangat setelah serangan stroke terjadi.
Bagaimana gaya
hidup Sehat dapat diterapkan?
Tentu dengan menerapkan
pola makan yang sehat, berhenti merokok maupun konsumsi alkohol serta
narkoba, kemudian lakukan olahraga teratur dan hindari kecemasan.
Dalam bahasa yang sangat sederhana kita perlu mengingat POIN yakni P:
Pikiran tenang, O: Olahraga teratur, I: Istirahat cukup, N: Nutrisi
seimbang. Dengan demikian, kita telah mereduksi potensi
resiko Stroke melalui kebiasaan sehat.